Sungai Duri, ibukota Kecamatan Sungai Raya - Kabupaten Bengkayang (sebelum pemekaran adalah bagian dari Kabupaten Sambas) Provinsi Kalimantan Barat. Pada tahun 1970-an kota ini merupakan salah satu kota kecil di pantai barat Pulau Kalimantan yang sangat ramai. Pernah berdiri 3 buah gedung bioskop dengan kapasitas ribuan tempat duduk. Begitu malam tiba, warga sekitar berbondong-bondong menuju bioskop untuk menonton film yang setiap malam diputar sebanyak dua kali.
Untuk perdagangan dan jasa, Kota Sungai Duri adalah tujuan bagi daerah sekitar. Aktifitas perdagangan antar pulau pun dilakukan dari sini. Pelabuhan Laut dan pergudangan yang cukup memadai juga sudah dimiliki, kapal-kapal nelayan, sebagian besar nelayan pukat harimau, pagi hari berangkat ke laut, siang hari sudah kembali dengan membawa hasil tangkapan yang perharinya bisa mencapai puluhan ton ikan dan udang. Saat itu potensi perikanan diperairan sekitar masih berlimpah. Tugboat dan Ponton berkapasitas ribuan ton secara berkala melego jangkar di muara sungai, dengan crane memuat kayu log (kayu bulat/gelondongan) untuk tujuan ekspor. Itu dulu....
Setelah sekian puluh tahun berlalu, wajah kota kurang menampakkan kemajuan yang berarti. Bangunan ruko baru memang berdiri menggantikan yang ruko lama yang ludes akibat kebakaran beberapa waktu lalu, tetapi pertumbuhan bangunan baru belum banyak terlihat, aktifitas jual beli sehari-hari kurang begitu ramai. Pelabuhan laut yang dulu diandalkan, kini sudah tak bersisa akibat abrasi dan pendangkalan muara sungai.
Air bersih adalah kendala utama yang dihadapi warga Sungai Duri. Dari dulu hingga saat ini, kesulitan air bersih juga yang menyebabkan warga dari daerah lain enggan menetap di kota ini.